Aku yang dulu bukanlah yang sekarang
Dulu ditendang sekarang ku disayang
Dulu dulu dulu ku menderita,
Sekarang aku bahagia
Cita-citaku menjadi orang kaya
Dulu ku susah sekarang Alhamdulillah
Bersyukurlah pada yang Maha Kuasa
Memberi jalan untukmu semua
Hidupku dulunya seorang pengamen
Pulang malam, selalu bawa uang recehan
Mengejar cita-cita paling mulia
Membantu keluarga di rumah
Sekolah dulu ku gak punya biaya
Terpaksa ku harus mencari nafkah
Tetapi, aku tak berputus asa
Pasti Yang Kuasa memberi jalannya
Hidupku dulunya seorang pengamen
Pulang malam, selalu bawa uang recehan
Mengejar cita-cita paling mulia
Bersyukur masuk dapur rekaman
Hidupku dulunya seorang pengamen
Pulang malam, selalu bawa uang recehan
Mengejar cita-cita paling mulia
Bersyukur masuk dapur rekaman
Sekolah dulu ku gak punya biaya
Terpaksa ku harus mencari nafkah
Paling bisa bantu dengan penuh cinta
Cinta yang penuh warna
Aku yang dulu bukanlah yang sekarang
Dulu ditendang sekarang ku disayang
Dulu dulu dulu ku menderita
Sekarang aku bahagia
Cita-citaku menjadi orang kaya
Dulu ku susah sekarang Alhamdulillah
Bersyukurlah pada yang Maha Kuasa
Memberi jalan untukmu semua
Thursday 28 March 2013
Lirik : Retak Seribu - Riana Anis
Semanis gula kau lafazkan kata-kata
Menghembus janji setia jauh ke hujung dunia
Tersentuh hati bila diri dicintai
Oleh insan yang ku puja dan amat aku sayangi
Tapi semua hanya bicara berdusta
Manis itu bukan gula rupanya racun yang berbisa
Aku terpedaya dengan senyuman
Yang sejuk dipandang rupanya bersalut kepalsuan
Kasih renunglah sejauh mana setianya hatimu
Hingga sanggup mencurangi menolak ketulusan hatiku ini
Pabila angin membeku sang purnama pun retak seribu
Putusnya kasih yang ku damba hanya kepada mu
Bukan sekadar sekali kau lukakan jua hatiku ini
Engkau campakkan oh cintaku yang suci
Tak mungkin kita akan kembali bersama
Bagai arus yang mengalir terpisahnya nun di muara
Pergilah engkau bersama megah hatimu
Yang penuh berpura tak selayak dinilai manusia
Kasih renunglah sejauh mana setianya hatimu
Hingga sanggup mencurangi menolak ketulusan hatiku ini
Pabila angin membeku sang purnama pun retak seribu
Putusnya kasih yang ku damba hanya kepada mu
Bukan sekadar sekali kau lukakan jua hatiku ini
Engkau campakkan oh cintaku yang suci